Rabu, 24 Maret 2010

Semua tentang darah


Fungsi Darah

1. Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.
2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme (misalnya: CO2) dari seluruh sel tubuh ke organ-organ ekskresi (misalnya: paru-paru)4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran.5. Memelihara keseimbangan cairan tubuh.
6. Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme / zat asing lain, yang dijalankan oleh sel-sel darah putih (leukosit).
7. Memelihara suhu tubuh.

Komponen yang terdapat dalam darah

A. Plasma Darah

Fungsi plasma darah:
  1. Sebagai pelarut bahan-bahan kimia.
  2. Membawa mineral-mineral terlarut, seperti glukosa, asam amino, vitamin, CO2, dan bahan buangan lain.
  3. Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
  4. Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel.
  • Plasma darah mengandung protein-protein penting sperti fibrinogen (pembekuan darah), globulin (pertahanan tubuh), albumin (membantu aliran darah dan mengatur tekanan osmosis darah), dan lipoprotein.
B. Sel Darah Merah (eritrosit)


  • Ciri-ciri:
  1. Berbentuk cakram bikonkaf.
  2. Bersifat elastis.
  3. Tidak memilik inti
  4. Umur eritrosit kurang lebih 120 hari.
  • Fungsi: Mengangkut O2 dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
C. Sel Darah Putih ( leukosit)
Fungsi: pertahanan tubuh dari serangan mikroorganisme.
Berdasarkan ada tidaknya sel, leukosit dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
  • Leukosit bergranula
Ada 3 jenis leukosit bergranulosit :neutrofil,eosinofil,dan basofil.
1. Neutrofil
- Punya kemampuan fagositosis untuk memangsa dan menghancurkan bakteri serta sel-sel tubuh yang mati.
- Granula berisi enzim hidrolisis

2.Eosinofil
- Berwarna merah jika diwarnai dengan eosin
- Jumlahnya akan meningkat jika dalam tubuh ada reaksi alergi atau ada parasit.

3.Basofil
-Berperan sebagai agen anti alergi
-Menghasilkan histamin
-Mengandung heparin,suatu senyawa yang mencegah pembekuan darah di dalam pembuluh darah
  • Leukosit tidak bergranula
1. Limfosit
- Berperan dalam pertahanan tubuh dengan cara membentuk suatu protein yang di sebut antibodi.

2. Monosit
- Berukuran paling besar diantara sel darah putih lainnya.
- Sel monosit berada di dalam darah selama 24 jam.Setelah itu,ia akan menuju jaringan dan berkembang menjadi makrofag dan tinggal selamanya di jaringan tersebut.Makrofag merupakan sel pemangsa bakteri sel-sel mati,dan sisa-sisa lainnya

D. Keping darah (trombosit)

Trombosit atau keping darah mempunyai ciri-ciri:
- Memiliki bentuk tidak teratur
- Tidak memiliki inti sel
- Berukuran sangat kecil

Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.

Mekanisme pembekuan darah:
Saat pembuluh darah terluka, darah akan keluar. Trombosit akan pecah dan membebaskan enzim trombokinase. Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Trombosit yang terbentuk selanjutnya akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang akan menutup luka sehingga pendarahan dapat dihentikan.

Alat peredaran darah

A. Jantung



Jantung adalah sebuah rongga, rongga,
organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung.

Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.

Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernamaperikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.

Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).

Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.

Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katub trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara srambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.

Cara kerja jantung:

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.

Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

B. Pembuluh darah

  • Arteri

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.

Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida.

Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer.

Ciri-ciri arteri:
  • Tempat Agak ke dalam
  • Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
  • Aliran darah Berasal dari jantung
  • Denyut terasa
  • Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
  • Bila ada luka Darah memancar keluar

Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:

Arteri pulmonaris

Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.

Arteri sistemik

Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.

Aorta

Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.

Arteriol

Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler
  • Vena
Ciri-ciri vena:
  1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
  2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
  3. Aliran darah Menuju jantung
  4. Denyut tidak terasa
  5. Katup Disepanjang pembuluh
  6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.

Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.

  • Kapiler

Pembuluh darah kapiler (dari bahasa latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbondioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.

Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.

Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.

Mekanisme peredaran darah

A. Peredaran darah kecil

Peredaran darah kecil membawa darah dari jantung menuju paru-paru dan kembali ke jantung. Darah dari seluruh tubuh yang membawa banyak CO2 masuk ke serambi kanan jantung. Dari serambi kanan, darah diteruskan masuk ke bilik kanan. Dari bilik kanan, darah dipompa menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di dalam paru-paru, tepatnya di kapiler pulmonalis dan alveolus, akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. Selanjutnya, darah akan meninggalkan paru-paru menuju jantung melalui vena pulmonalis. Darah tersebut banyak mengandung O2, darah dari paru-paru masuk ke serambi kiri jantung.

B.Peredaran darah besar

Peredaran darah besar membawa darah dari jantung menuju seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Darah dari paru-paru masuk ke jantung pada bagian serambi kiri lalu diteruskan ke bilik kiri, dari bilik kiri darah akan dipompa ke seluruh tubuh memlalui pembuluh nadi besar atau aorta. Aorta akan bercabang-cabang menjadi arteri yang menyuplai darah ke seluruh tubuh, misalnya

1.Arteri karotis menyuplai darah ke otak

2.Arteri koronaria menyuplai darah ke jatung

3.Arteri subklavia menyuplai darah ke bahu

4.arteri mesenterika menyuplai darah ke usus

5.Arteri renalis menyuplai darah ke ginjal

Dari seluruh bagian tubuh,darah akan kembali ke jantung melalui pembuluh balik yang ada pada masing-masing bagian tersebut. Darah dari pembuluh balik ini kemudian menyatu pada vena kava dan masuk ke serambi kanan jantung.

Golongan Darah

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jeniskabohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia, hemosilis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Sistem peredaran getah bening

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi

Susunan limfe

  • Mirip plasma, kadar protein lebih kecil, penambahan oleh kelenjar limfe menjadikan kadar limfosit tinggi
  • Komponen sistem yang lain : saluran limfe dan kelenjar limfe (nodus limfe)
  • Bersama organ limpa , hati dan sumsum tulang membentuk Retikulo-Endotelial Sistem (RES)

Fungsi

  1. Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah
  2. Mengangkut limfosit
  3. Membawa lemak emulsi dari usus
  4. Menyaring & menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran
  5. Menghasilkan zat antibody

Kelenjar / nodus limfe

  • Kecil lonjong seperti kacang
  • Terdapat di sepanjang pembuluh
  • Kerja : penyaring
  • Banyak dijumpai di tempat pembentuk limfosit

Pembuluh / saluran limfe

  • Serupa vena kecil, banyak katup
  • Pembuluh terkecil terdiri selapis endotelium
  • Khilus / lakteal = pembuluh limfe khusus dijumpai dalam vili usus kecil
  • Ada 2 saluran utama :
    • Duktus torasikus : mengalirkan dari seluruh tubuh selain bagian kanan
    • Duktus limfe kanan : mengalirkan dari kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada kanan

Tonsil

  • Terdiri atas jaringan limfe
  • Terletak di antara dua tiang fause (lengkung langit-langit)
  • Banyak terdapat persediaan limfosit

Limpa

  • Kelenjar limfe besar
  • Terletak di sebelah kiri abdomen (hipogastrium kiri )
  • Berdekatan fundus gaster, menyentuh diafragma
  • Fungsi :
    1. membentuk sel darah merah
    2. menghasilkan limfosit
    3. pembongkaran sel darah merah,sel darah putih & trombosit
    4. bagian dari RES
Beberapa contoh kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah

1. Anemia

Anemi aadalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.

Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh.

Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

2. Leukemia

Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.

3.Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

  • sakit kepala
  • kelelahan
  • mual
  • muntah
  • sesak nafas
  • gelisah
  • pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

4. Hemofilia

Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.

Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.

Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.

5. Varises

Varises menyebabkan sirkulasi darah menjadi tak lancar, karena terhambat di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat tubuh. Selain di bagian kaki, belakangan diketahui bahwa ternyata varises pun bisa terjadi di bagian lengan.

Penyebab varises:

  • Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
  • Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah.

Pemicu varises :

Faktor keturunan
Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.

Kehamilan
Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.

Kurang gerak
Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.

Merokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.

Terlalu banyak berdiri
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.

Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis
Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.

Memakai sepatu hak tinggi
Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.

Gejala terjadinya varises:

  • Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
  • Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
  • Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
  • Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
  • Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.
  • Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.


Kata Pengantar

Hai semua, kita siswa-siswi 11 ipa 3 dari SMA Dian Harapan mau bagi-bagi info nih tentang SISTEM PEREDARAN DARAH.Semoga blog ini dapat menambah wawasan kita semua ya tentang DARAH,owh yaaa jangan lupa sekalian kasi comment nya juga yaa,THX BEFORE! mungkin blog ini kurang lengkap jd kalo ada info lain bagi2 aja disini...